Ilustrasi
Ilustrasi
Ilustrasi
Sombong adalah penyakit hati yang dibentuk kebiasaan pamer pada orang lain. Memang kelihatan wah tapi tak selalu mewah. Orang tua tentu bangga ketika punya anak yang sudah bekerja apalagi anaknya punya penghasilan sendiri. Dasarnya memang satu keluarga suka pamer atas hal kecil sekalipun pada tetangga. Bekerja sebagai petani tentu punya kebanggaan tersendiri ketika anaknya bisa sekolah tinggi meskipun uangnya juga hasil minjam. Karang hidup didesa tak banyak anak yang disekolahkan tinggi, rata-rata lulusan SMP lalu bekerja dan menikah.
Beruntung pemuda ini ia disekolahkan sampai SMK di sekolah Favorit. Setiap harinya ketika bertemu para tetangga selalu bilang anaknya sekolah mahal, bayarannya banyak kadang bingung ngasih uang saku. Bukan hanya itu setelah lulus anaknya bekerja lalu bisa nyicil Ninja betapa bangganya setiap hari saat berkumpul dengan tetangga selalu bilang hasil sekolah tinggi begini, bisa beli barang bagus, harganya mahal. "Anakku lho sekolah duwur, ndah senenge wong tua akhire ninjane medun (anakku bisa sekolah tinggi, betapa bahagianya saat motornya bisa kebeli). Sombongnya sudah terlihat. "Baru bisa beli Ninja saja sudah pamer, apalagi punya mobil mewah" kata para tetangga.
Perlakuan itu tak sampainya disitu karena mulai setiap acara dengan para tetangga misal nyinom (karang taruna) diacara nikahan Tetangga tak pernah datang. Orang tuanya juga muncul cuma Jagong saja beberapa menit. Tak hanya itu saat tentangga punya hajat alasannya sedang sibuk, banyak kerjaan padahal acaranya diadakan malam hari selepas pekerjaan selesai. Setiap ada acara dengan para tetangga mereka seakan acuh saja, membiarkan semua berjalan sedang mereka diundang seperti tak mendengar. Ada acara kerja bakti alasannya kerjaan sawah banyak, maksudnya sawah orang lain. Anaknya masih sibuk padahal tidur dirumah karena libur kerja. Setelah sekian lama rencana mau mengadakan syukuran atas motornya.
Mereka mendatangi rumah tetangga untuk memberikan undangan tapi para tetangga pura-pura tidak dirumah. Ada yang tutup pintu serta tindakan lainnya. Karena inisiatif undangan diselipkan dibawah pintu. Saat acara sore hari itu dimulai mereka menunggu para tamu hadir tapi 30 menit berlalu yang muncul barulah 3 orang sesepuh datang. 1 jam berlalu tak kunjung ada yang datang kembali akhirnya orang tua mereka bilang. Kok tetangga gak datang apa kalian kurang baik dengan mereka. Tak bermasyarakat. Melihat keadaan itu sungguh menyesal karena mereka sudah pamer dan bergaya dengan para tetangga padahal hidup bermasyarakat.
Jangan pernah berbuat demikian pada orang lain karena akan merugi kemudian hari. Bisa jadi apa yang dibanggakan akan menjadi petaka.
Sumber:Kisah Sekitar Penulis
Sumber : https://www.ucnews.id/news/Baru-Bisa-Nyicil-Ninja-Sudah-Banyak-Gaya-Akhirnya-Tetangga-Kompak-Lakukan-Ini/3835246803300026.html
