sumber: renunganislam.com/ilustrasi
Pak Ghani (nama samaran) baru saja di PHK. Malangnya, selain mengalami hal buruk ini, dia juga ditimpa musibah lain. Dia dan keluarganya diharuskan segera angkat kaki dari kontrakan. Tidak ada tawar menawar.
Kabarnya, pemilik kontrakan harus menyerahkan rumah yang mereka tempati kepada pihak bank, karena ketidakmampuannya untuk membayar utang. Itu dilakukan esok hari.
Pak Ghani tidak bisa berbuat apa-apa. Mau tidak mau dia harus mengepak barang dan memboyong keluarganya untuk keluar. Dia memiliki tiga anak , dua di antaranya masih SD, satunya lagi masih balita.
Rencananya, beberapa barang akan dititipkan kepada tetangga sebelum diangkut ke rumah mertuanya di luar kota. Istri dan anak anaknya akan berangkat lebih dulu. Sedang dia akan tidur di masjid. Kebetulan dia kenal akrab dengan ketua DKM nya.
Sayangnya, niat itu urung lantaran istrinya terus menangis. Wajar saja, kejadian ini sangat mendadak dan membuatnya syok.
Melihat istri yang begitu tenggelam dalam kesedihan, Pak Ghani mengajaknya shalat Isya di tengah kontrakan. Rasanya, shalat kali ini terasa khusyuk. Dia berdoa, anak dan istri mengaminkan. Selepas itu mereka tertidur.
Sekitar pukul 4 pagi Pak Ghani dan istrinya terbangun. Keduanya kaget melihat si sulung yang bernama Rafi sedang shalat Tahajud. Biasanya, dia tak pernah melakukannya.
Samar-samar mereka mendengar anaknya berdoa sambil membaca surah al-Fatihah. Itu terus diulang, mungkin hingga ratusan kali.
"Bu, Rafi mendengar dari ustadz bahwa Allah menyukai surah al-Fatihah. Rafi baru teringat hal itu tadi malam. Jadi Rafi minta kepada Allah dengan surah al-Fatihah itu agar tak jadi pergi dari sini," ucap Rafi seusai shalat.
"Iya, mudah-mudahan terkabul, Nak." Mata sang ibu berkaca-kaca.
Tiba-tiba usah shalat Subuh, Pak Ghani mendapat telepon dari mantan bosnya. Mereka berbincang cukup lama. Seolah perbincangan itu membawa kabar baik dan membahagiakan. Wajah Pak Ghani berubah cerah dan berseri.
Usai obrolan itu, Pak Ghani langsung memeluk istri dan anak-anaknya.
"Alhamdulillah. Doamu dikabulkan, Nak. Hari ini kita jadi pergi dari sini. Kita akan pindah ke tempat yang lebih bagus dari ini."
Mantan bosnya yang bernama Pak Shaleh (samaran) baru saja merenovasi sebuah vila. Tempatnya mewah, luas, dan strategis. Pak Ghani disuruh untuk mengurusnya.
Ketika Pak Ghani mengutarakan keadaannya, Pak Shaleh segera menyuruhnya untuk pindah. Subhanallah!
***
Sumber:
renunganislam.com/kisah-nyata-dahsyatnya-surat-al-fatihah
Sumber : https://www.ucnews.id/news/Nyata-Inilah-Kedahsyatan-Surat-AlFatihah-yang-Tak-Banyak-Orang-Tahu-Kamu-Juga-Kan/3724503179285942.html